Bagaimana cara kerja baterai Lithium-Ion?

Kami rasa akan sangat membantu untuk menjelaskan prinsip kerja semua sel elektro-kimia terlebih dahulu, karena baterai lithium-ion adalah kelas khusus dalam prinsip-prinsip umum tersebut. Setiap kelas baterai memiliki keunikan, karena menggunakan kombinasi bahan yang berbeda. Dengan pengantar itu, bagaimana sebenarnya baterai lithium-ion bekerja?

Prinsip Kerja Baterai Lithium-Ion

Semua baterai – atau sel elektro-kimia yang lebih tepat – mengubah energi dari satu jenis ke jenis lain, bukan menghasilkan energi itu sendiri. Ada empat komponen utama dalam setiap baterai, seperti yang dijelaskan oleh Argonne National Laboratory:

  1. Katoda yang merupakan sisi positif baterai.
  2. Anoda yang merupakan sisi negatif baterai.
  3. Pemisah yang mencegah katoda dan anoda bersentuhan.
  4. Elektrolit yang memungkinkan muatan mengalir antara katoda dan anoda.

Sekarang, kembali ke pertanyaan kita, bagaimana baterai lithium-ion bisa bekerja dengan baik, jawabannya terletak pada kombinasi bahan-bahan unik yang mereka gunakan:

  • Katoda positif pada baterai lithium-ion terbuat dari oksida kobalt, mangan, dan nikel.
  • Anoda negatif pada baterai lithium-ion terbuat dari grafit yang sama seperti yang digunakan pada banyak pensil.
  • Katoda positif dan anoda negatif menyimpan partikel lithium, tergantung pada posisi baterai lithium-ion dalam siklusnya.

Bagaimana Baterai Lithium-Ion yang Dapat Dicas Menyediakan Daya untuk Perangkat Kita

Saat kita menghidupkan perangkat yang memiliki baterai lithium-ion yang sedang menyimpan daya, ion-ion akan mengalir melalui elektrolit dari anoda ke katoda. Reaksi kimia terjadi dan menghasilkan elektron. Inilah cara reaksi kimia ini mengubah energi kimia dalam baterai menjadi arus listrik.

Namun, jika kita mengisi ulang baterai lithium-ion, maka reaksi kimia akan terjadi dalam urutan yang terbalik. Ion-ion lithium mengalir dari katoda ke anoda, karena arus listrik eksternal diubah menjadi energi kimia.

Proses pengisian ulang ini berulang ratusan kali selama masa hidup baterai lithium-ion yang dapat dicas. Namun, setiap kali sebagian ion hilang dalam proses tersebut. Akhirnya, begitu banyak ion yang hilang sehingga sudah waktunya untuk mengganti baterai dan mendaur ulang bahan dari baterai yang lama.

Apabila anda butuh penjelasan lebih detail mengenai bateraiups bisa langsung hubungi Bateraiups Indonesia.